Zombie sebenarnya berasal dan muncul dari pulau Haiti di Karibia. Mereka adalah orang yang hampir mati, lalu dihidupkan kembali dari tubuh yang hampir mati tersebut oleh para pendeta dukun Voodoo (semacam ilmu ghaib supranaturalnya suku-suku indian, tentunya ini pakai mantera-mantera). Mereka biasanya digunakan sebagai budak selama sisa hidup mereka yang sangat meyedihkan. Seperti halnya manusia, zombie pun dapat bergerak, makan, mendengar, dan berbicara, namun mereka tidak memiliki ingatan dan wawasan tentang kondisi mereka.
Legenda tentang zombie telah beredar selama berabad-abad, namun baru pada tahun 1980 sebuah kasus baru didokumentasikan. Cerita ini dimulai pada tahun 196 di Haiti. Seorang pria yang bernama Clairivius Narcisse dijual kepada salah satu Dukun Voodoo oleh saudara laki-nya, karena Clairvius menolak menjual bagian warisannya berupa tanah keluarga. Segera saja Clairvius dibuat meninggal dan dikuburkan. Namun, sebenarnya ia tidak benar mati, namun malah dijadikan zombie dan diperkejakan di perkebunan tebu bersama para pekerja zombie lainnya. Pada tahun 1964, setelah pemilik zombie tersebut meninggal, para zombie itu akhirnya menyebar dan mengembara melintasi pulau dalam keadaan “linglung” selama kurang lebih 16 tahun lamanya sebelum mereka ini ditangkap.
Dr. Wade Davis, seorang ahli etnobiologi dari Harvard University, memutuskan pergi Ke Haiti untuk meneliti kebenaran cerita tersebut dan ketika tiba disana ia benar menemui beberapa dukun voodoo yang mempraktekkan cara pemuatan zombi. Intinya, buatlah mereka “mati” dan buatlah mereka “gila”, sehingga pikiran mereka dapat ditundukkan. Seringkali dukun tersebut secara diam memberikan semacam obat-an untuk mencapai hal ini. Cara membuat mereka mati tidak seperti yang kita bayangkan, misalnya dibacok pakai celurit, atau dipukul pake benda tumpul. Namun dengan cara yang cukup unik, yaitu dengan campuran kulit katak yang biasa disebut “bufo” dan ikan puffer (jadi intinya mereka ini tidak benar-benar mati, alias nyawanya masih ada).
Campuran ini dapat ditambahkan pada makanan, atau dioleskan pada kulit, terutama pada kulit yang lembut dan tidak rusak dibagian dalam lengan dekat siku. Kemudian setelah beberapa menit, para korban akan “terlihat” seperti mati, dengan napas dan detak jantung yang sangat lambat dan lemah. Nah kalau sudah begitu, maka orang yang melihatnya mengira ia telah mati dan segera dikuburkan. Tapi ingat, mereka ini belum benar mati, mungkin hanya dukun yang menyebabkan mereka seperti itulah yang benar mengetahui kondisi sebenarnya.
Kemudian, setelah ia dikubur oleh keluarganya, para dukun harus menunggu terlebih dahulu selama kira beberapa jam untuk menggali dan kemudian mengambil jasadnya (tapi jangan terlalu lama karena mereka bisa mati beneran karena sesak napas didalam sana). Lalu bagaimana cara membuat mereka “gila”?, yaitu dengan memaksa mereka memakan sejenis pasta yang terbuat dari datura (rumput jimsons). Karena datura ini sifatnya memutus hubungan pikiran dengan realitas, dan kemudian menghancurkan seluruh ingatan yang ada.
Setelah mengkonsumsi itu mereka akan kebingungan, tidak tahu ini hari apa, dimana mereka berada, bahkan dirinya sendiri ia tidak tahu. Nah, sekarang zombie yang telah berada dalam kondisi semipermanen menjadi gila, dijual ke perkebunan tebu sebagai budak pekerja. Mereka diberi datura lagi jika perasaan mereka terlihat mulai pulih. Jadi intinya, zombie yang sebenarnya itu bukan seperti yang digambarkan didalam game maupun film yang umumnya telah benar mati kaya vampire china yang bisa bangkit kembali, berjalan, lalu kemudian dapat bergerak menyerang manusia. Hal itu salah besar, zombie yang sebenarnya adalah seperti yang aku ceritakan diatas tadi.
Para dukun voodoo menggunakan kulit katak bufo dan ikan pufer untuk membuat seseorang menjadi zombie. Kulit katak jenis “bufo bufo bufo” itu sangat berbahaya, terdapat beberapa kandungan kimia yang bersifat racun mematikan didalamnya, yaitu biogenetik amina, bufogenin, dan bufotoksin. Sedangan ikan puffer dikenal di Jepang dengan nama Fugo. Racunnya disebut “tetrodotoksin”, racun saraf yang mematikan. Efek penghilang rasa sakitnya 160.000 kali lebih kuat daripada kokain. Memakan ikan jenis ini bisa membuat “Keblinger” karena kandungan racunnya. Di Jepang, banyak orang yang mati setelah menyantap ikan jenis ini, pada umumnya toksin tersebut dengan cepat menurunkan suhu tubuh dan tekanan darah, selain itu dapat menyebabkan orang yang memakannya mengalami koma.
Sedangkan datura adalah sejenis rumput jimson (nama latinnya brugmansia candida), tumbuhan ini mengandung bahan kimia atropin, hyoskiamin dan skopolamin yang apabila dikonsumsi akan menyebabkan kita kehilangan ingatan. Bahkan jika mengkonsumsinya telalu banyak, kelumpuhan dan kematian akan mendatangi kita. Orang yang memberi bahan kimia diatas haruslah cukup terampil, harus bisa memperkirakan takaran secukupnya pada manusia yang mau dijadikan zombie supaya nantinya tidak mati beneran.
Legenda tentang zombie telah beredar selama berabad-abad, namun baru pada tahun 1980 sebuah kasus baru didokumentasikan. Cerita ini dimulai pada tahun 196 di Haiti. Seorang pria yang bernama Clairivius Narcisse dijual kepada salah satu Dukun Voodoo oleh saudara laki-nya, karena Clairvius menolak menjual bagian warisannya berupa tanah keluarga. Segera saja Clairvius dibuat meninggal dan dikuburkan. Namun, sebenarnya ia tidak benar mati, namun malah dijadikan zombie dan diperkejakan di perkebunan tebu bersama para pekerja zombie lainnya. Pada tahun 1964, setelah pemilik zombie tersebut meninggal, para zombie itu akhirnya menyebar dan mengembara melintasi pulau dalam keadaan “linglung” selama kurang lebih 16 tahun lamanya sebelum mereka ini ditangkap.
Dr. Wade Davis, seorang ahli etnobiologi dari Harvard University, memutuskan pergi Ke Haiti untuk meneliti kebenaran cerita tersebut dan ketika tiba disana ia benar menemui beberapa dukun voodoo yang mempraktekkan cara pemuatan zombi. Intinya, buatlah mereka “mati” dan buatlah mereka “gila”, sehingga pikiran mereka dapat ditundukkan. Seringkali dukun tersebut secara diam memberikan semacam obat-an untuk mencapai hal ini. Cara membuat mereka mati tidak seperti yang kita bayangkan, misalnya dibacok pakai celurit, atau dipukul pake benda tumpul. Namun dengan cara yang cukup unik, yaitu dengan campuran kulit katak yang biasa disebut “bufo” dan ikan puffer (jadi intinya mereka ini tidak benar-benar mati, alias nyawanya masih ada).
Campuran ini dapat ditambahkan pada makanan, atau dioleskan pada kulit, terutama pada kulit yang lembut dan tidak rusak dibagian dalam lengan dekat siku. Kemudian setelah beberapa menit, para korban akan “terlihat” seperti mati, dengan napas dan detak jantung yang sangat lambat dan lemah. Nah kalau sudah begitu, maka orang yang melihatnya mengira ia telah mati dan segera dikuburkan. Tapi ingat, mereka ini belum benar mati, mungkin hanya dukun yang menyebabkan mereka seperti itulah yang benar mengetahui kondisi sebenarnya.
Kemudian, setelah ia dikubur oleh keluarganya, para dukun harus menunggu terlebih dahulu selama kira beberapa jam untuk menggali dan kemudian mengambil jasadnya (tapi jangan terlalu lama karena mereka bisa mati beneran karena sesak napas didalam sana). Lalu bagaimana cara membuat mereka “gila”?, yaitu dengan memaksa mereka memakan sejenis pasta yang terbuat dari datura (rumput jimsons). Karena datura ini sifatnya memutus hubungan pikiran dengan realitas, dan kemudian menghancurkan seluruh ingatan yang ada.
Setelah mengkonsumsi itu mereka akan kebingungan, tidak tahu ini hari apa, dimana mereka berada, bahkan dirinya sendiri ia tidak tahu. Nah, sekarang zombie yang telah berada dalam kondisi semipermanen menjadi gila, dijual ke perkebunan tebu sebagai budak pekerja. Mereka diberi datura lagi jika perasaan mereka terlihat mulai pulih. Jadi intinya, zombie yang sebenarnya itu bukan seperti yang digambarkan didalam game maupun film yang umumnya telah benar mati kaya vampire china yang bisa bangkit kembali, berjalan, lalu kemudian dapat bergerak menyerang manusia. Hal itu salah besar, zombie yang sebenarnya adalah seperti yang aku ceritakan diatas tadi.
Para dukun voodoo menggunakan kulit katak bufo dan ikan pufer untuk membuat seseorang menjadi zombie. Kulit katak jenis “bufo bufo bufo” itu sangat berbahaya, terdapat beberapa kandungan kimia yang bersifat racun mematikan didalamnya, yaitu biogenetik amina, bufogenin, dan bufotoksin. Sedangan ikan puffer dikenal di Jepang dengan nama Fugo. Racunnya disebut “tetrodotoksin”, racun saraf yang mematikan. Efek penghilang rasa sakitnya 160.000 kali lebih kuat daripada kokain. Memakan ikan jenis ini bisa membuat “Keblinger” karena kandungan racunnya. Di Jepang, banyak orang yang mati setelah menyantap ikan jenis ini, pada umumnya toksin tersebut dengan cepat menurunkan suhu tubuh dan tekanan darah, selain itu dapat menyebabkan orang yang memakannya mengalami koma.
Sedangkan datura adalah sejenis rumput jimson (nama latinnya brugmansia candida), tumbuhan ini mengandung bahan kimia atropin, hyoskiamin dan skopolamin yang apabila dikonsumsi akan menyebabkan kita kehilangan ingatan. Bahkan jika mengkonsumsinya telalu banyak, kelumpuhan dan kematian akan mendatangi kita. Orang yang memberi bahan kimia diatas haruslah cukup terampil, harus bisa memperkirakan takaran secukupnya pada manusia yang mau dijadikan zombie supaya nantinya tidak mati beneran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar